Contoh Analytical Exposition tentang Full Day School dan Artinya

Full-day school atau penambahan jam pelajaran di sekolah memang menjadi salah satu topik yang banyak diperbincangkan karena menuai banyak pro dan kontra dari berbagai pihak. Kontroversi semacam ini memang jadi salah satu topik yang bagus untuk dituangkan ke dalam berbagai tulisan argumentative, salah satunya untuk teks analytical exposition.

kid studying
designed by freepik.com


Nah, jika kamu kebetulan mencari referensi mengenai full-day school untuk tugas sekolah tentang analytical exposition text, berikut ini ContohText berikan contoh analytical exposition tentang full-day school dan artinya.


Contoh Teks Analytical Exposition tentang Full-Day School dalam Bahasa Inggris

Is Full-Day School Really Necessary?

Most school days are roughly six hours long, but some schools believe that increasing the length of the school days for children and teenagers may boost their achievement scores. While many argue that full-day school would increase learning, many potential negative effects exist as well. Some of these include attention deficit and fatigue, financial strain, and the lack of supporting evidence.

Firstly, full-day school could result in attention deficit and fatigue, which means making the extra class time ineffective. When students are too tired or mentally exhausted to concentrate, the last hour of the day becomes useless. They might feel fatigued or fall asleep during class time if they are too tired to perform or concentrate. It could also cut out student after-school activities, as longer school days would leave little time and energy for doing their hobby or sports.

Secondly, adding two or three hours per day might not seem like a long time to keep schools running, however, it can add up to detrimental costs in terms of utilities and staff payment. Citizens will have to pay higher taxes to cover the increased costs at public schools, while private schools will be forced to raise tuition. The higher cost will make students from lower socio-economic backgrounds hard to afford it.

Ultimately, the idea that longer school days lead to better student achievement lacks cohesive evidence. Numerous reports show that lengthening time in school doesn’t necessarily result in higher test scores. According to Parent Involvement Matters, countries with short school days such as Finland, Japan, and South Korea outperform U.S. students who spend more time in school. The Wallace Foundation also reports that while some studies have found there were increases in student achievement scores with extending school days, the positive results were inconsistent and dissipated over time.

In conclusion, increasing the length of school days isn’t really necessary. It will only prioritize the quantity of learning over its quality and is ineffective in improving students’ scores.


Arti Teks Analytical Exposition tentang Full-Day School

Apakah Sekolah Seharian Penuh Benar-Benar Diperlukan?

Sebagian besar jam sekolah sekitar enam jam lamanya, tapi beberapa sekolah menganggap bahwa memperpanjang jam sekolah bagi anak-anak dan remaja akan meningkatkan nilai pencapaian mereka. Meski banyak yang menganjurkan bahwa sekolah seharian penuh akan meningkatkan pembelajaran, banyak juga potensi negatif yang muncul. Beberapa diantaranya kurangnya perhatian dan kelelahan, tekanan finansial, dan kurangnya bukti pendukung.

Pertama, sekolah seharian penuh akan menimbulkan kurangnya perhatian dan kelelahan, yang berarti membuat kelas tambahan tidak efektif. Ketika siswa terlalu lelah ataupun secara mental kelelahan untuk berkonsentrasi, jam pelajaran terakhir jadi sia-sia. Mereka mungkin kelelahan atau tertidur selama jam pelajaran jika mereka terlalu lelah untuk mengerjakan atau berkonsentrasi. Hal ini juga bisa menyita kegiatan siswa setelah pulang sekolah, mengingat panjangnya jam sekolah akan menyisakan sedikit waktu dan energi untuk melakukan hobi atau berolahraga.

Kedua, penambahan dua atau tiga jam per hari mungkin tak terlihat seperti sebuah waktu yang panjang untuk membuat sekolah tetap berjalan, namun hal ini akan menambah biaya yang sangat memberatkan dalam hal prasarana dan pembayaran para pegawai. Para warga harus membayar pajak yang lebih tinggi untuk menutupi kenaikan biaya di sekolah negeri, sementara sekolah swasta akan dipaksa untuk menaikkan iuran sekolah. Biaya yang lebih tinggi ini akan membuat siswa dari latar belakang sosial ekonomi rendah sulit untuk mampu membayarnya.

Terakhir, gagasan bahwa jam sekolah yang lebih panjang memicu hasil pencapaian yang lebih baik tidak memiliki bukti yang kohesif. Banyak laporan yang menunjukkan bahwa perpanjangan waktu di sekolah tidak melulu menghasilkan skor tes yang lebih tinggi. Berdasarkan Parent Involvement Matters, negara dengan jam sekolah yang pendek seperti Finlandia, Jepang, dan Korea Selatan mengungguli siswa Amerika Serikat yang menghabiskan waktu di sekolah lebih lama. Wallace Foundation juga melaporkan bahwa beberapa penelitian telah menemukan adanya peningkatan nilai pencapaian siswa dengan jam sekolah yang lebih panjang, namun hasil positif tersebut tidak konsisten dan hilang dari waktu ke waktu.

Kesimpulannya, penambahan jam pelajaran di sekolah tak begitu diperlukan. Hal ini hanya akan memprioritaskan kuantitas pembelajaran dibandingkan dengan kualitasnya dan tak efektif untuk meningkatkan nilai siswa.


Ok, itulah tadi salah satu contoh teks analytical exposition tentang full-day school dan artinya. Jika kamu mencari referensi mengenai contoh analytical exposition tentang topik lainnya, kamu bisa klik label kategori analytical exposition text. Untuk kamu yang ingin belajar Bahasa Inggris tentang materi lainnya seperti grammar dan tenses dalam Bahasa Inggris ataupun vocabulary, kamu bisa lihat pada daftar isi ContohText.


Referensi:

  • https://education.seattlepi.com/disadvantages-longer-school-days-1489.html
  • https://classroom.synonym.com/negative-effects-extending-school-days-15199.html